Memutuskan untuk membeli rumah bekas atau second memang memerlukan kehati-hatian ekstra. Kondisi fisik yang sudah dimakan waktu membuat Anda perlu lebih teliti dalam memeriksanya. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap untuk membeli rumah bekas dengan bijak, mulai dari pengecekan kondisi fisik hingga proses pembelian yang tepat.
1. Jangan Terbuai dengan Penampilan Luar
Penting untuk tidak terbuai dengan penampilan luar rumah atau promosi yang dilakukan oleh penjual. Banyak kasus di mana penjual menekankan kelebihan visual rumah tanpa mengungkapkan masalah yang mungkin ada. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap kondisi rumah sebelum memutuskan untuk membelinya.
Saat memeriksa rumah bekas, pastikan untuk melihat di luar dan di dalam. Jangan tergoda hanya oleh tampilan yang indah di bagian depan rumah atau dekorasi interior yang menarik. Sebaliknya, perhatikan juga hal-hal yang mungkin menjadi indikasi masalah, seperti retakan pada dinding atau atap, cat yang terkelupas, atau tanda-tanda kerusakan struktural lainnya.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan hal-hal yang seharusnya disampaikan oleh penjual namun mungkin tidak diungkapkan secara langsung. Misalnya, riwayat perbaikan atau renovasi yang dilakukan pada rumah, masalah lingkungan di sekitar area, atau masalah dengan tetangga. Jika ada informasi yang kurang jelas atau Anda merasa perlu untuk memverifikasi, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada penjual.
Tidak hanya itu, Anda juga dapat mengajak teman atau profesional yang ahli dalam properti, seperti seorang arsitek atau insinyur bangunan, untuk membantu dalam penilaian. Mereka dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kondisi struktural rumah dan apakah ada masalah yang mungkin terlewatkan oleh mata yang tidak terlatih.
Dengan melakukan pemeriksaan yang cermat dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, Anda dapat memastikan bahwa Anda tidak terjebak dalam pembelian rumah yang mungkin memiliki masalah yang serius. Ingatlah bahwa membeli rumah adalah investasi besar, dan penting untuk melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa Anda membuat keputusan yang tepat.
2. Periksa Kondisi Fisik Bangunan
Memeriksa kondisi fisik bangunan adalah langkah penting dalam proses pembelian rumah bekas. Dalam melakukan pemeriksaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Ketahanan Dinding dan Serangan Rayap
Ketahanan dinding rumah merupakan faktor kunci dalam menentukan kekokohan bangunan. Periksa apakah dinding rumah terlihat kokoh dan tidak retak secara signifikan. Retakan pada dinding dapat menjadi tanda adanya masalah struktural yang perlu segera diperbaiki. Selain itu, perhatikan juga apakah ada tanda-tanda serangan rayap, seperti kayu yang berlubang atau terlihat rapuh. Serangan rayap dapat merusak struktur bangunan secara serius jika tidak segera ditangani.
Keretakan, Cat Terkelupas, dan Kelembaban
Keretakan pada dinding atau cat terkelupas dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan struktur bangunan atau kelembaban yang berlebihan. Periksa dengan cermat apakah ada tanda-tanda keretakan yang mencurigakan, terutama di sekitar area yang rentan terhadap kelembaban, seperti kamar mandi atau dapur. Kelembaban yang disebabkan oleh bocornya saluran air juga perlu diperhatikan, karena dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius jika tidak segera diatasi.
Gejala dan Tanda-tanda Masalah Fisik Lainnya
Selain ketahanan dinding dan kerentanan terhadap serangan rayap, ada beberapa gejala dan tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan saat memeriksa kondisi fisik bangunan. Misalnya, perhatikan apakah ada tanda-tanda retakan pada lantai atau langit-langit, apakah pintu dan jendela masih berfungsi dengan baik, dan apakah ada tanda-tanda keausan atau kerusakan pada struktur bangunan lainnya. Mengenali gejala dan tanda-tanda masalah fisik ini dapat membantu Anda dalam membuat keputusan yang lebih baik saat membeli rumah bekas.
3. Perhatikan Usia Efektif Bangunan
Perhatian terhadap usia efektif bangunan merupakan hal yang penting dalam proses pembelian rumah bekas. Usia efektif tidak hanya ditentukan oleh kapan terakhir kali bangunan dibangun, tetapi juga oleh sejarah renovasi yang dilakukan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait usia efektif bangunan:
Riwayat Renovasi
Ketika mempertimbangkan usia efektif sebuah bangunan, penting untuk mengetahui riwayat renovasi yang telah dilakukan. Renovasi yang dilakukan secara menyeluruh dapat memperpanjang umur bangunan dan meningkatkan keselamatan penghuni rumah. Namun, renovasi yang dilakukan secara tidak profesional atau tidak tepat dapat menyebabkan masalah struktural yang serius. Oleh karena itu, perhatikan dengan cermat apakah renovasi yang dilakukan telah memperbarui keseluruhan struktur bangunan atau hanya sebagian saja.
Keselamatan Penghuni
Salah satu tujuan utama dari renovasi adalah untuk meningkatkan keselamatan penghuni rumah. Renovasi yang dilakukan dengan baik akan memperkuat struktur bangunan dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan atau kerusakan. Pastikan untuk memeriksa apakah renovasi yang dilakukan telah memperhatikan standar keselamatan yang berlaku, terutama jika rumah bekas yang Anda pertimbangkan sudah cukup tua.
Peremajaan Bangunan
Selain memperbaiki kerusakan atau keausan yang ada, renovasi juga dapat berfungsi untuk meremajakan bangunan. Renovasi yang dilakukan secara berkala dapat membuat bangunan terlihat lebih modern dan memperbarui fitur-fitur yang sudah usang. Namun, perlu diingat bahwa peremajaan bangunan tidak hanya mengenai penampilan visual, tetapi juga tentang memperbarui sistem-sistem yang sudah usang, seperti listrik, plumbing, atau sistem pemanas.
Konsultasikan dengan Profesional
Jika Anda tidak yakin tentang riwayat renovasi sebuah rumah bekas atau ingin mendapatkan penilaian yang lebih mendalam tentang usia efektif bangunan, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional. Seorang arsitek atau insinyur bangunan dapat membantu Anda dalam mengevaluasi kondisi struktural rumah dan memberikan saran tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keselamatan dan keandalan bangunan tersebut.
4. Periksa Status Kepemilikan Rumah
Memeriksa status kepemilikan rumah adalah tahap yang sangat penting dalam proses pembelian rumah bekas. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Anda sebagai pembeli mendapatkan hak kepemilikan yang sah dan terjamin. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan dalam memeriksa status kepemilikan rumah:
Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
IMB adalah dokumen yang mengesahkan bahwa bangunan tersebut telah dibangun sesuai dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku. Pastikan untuk memeriksa keberadaan IMB rumah bekas yang akan Anda beli. IMB yang sah menunjukkan bahwa bangunan tersebut dibangun secara legal dan memenuhi standar konstruksi yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Sertifikat Kepemilikan atau Hak Atas Tanah (SHM atau SHGB)
Sertifikat kepemilikan atau hak atas tanah adalah bukti resmi yang menunjukkan bahwa Anda memiliki hak legal atas tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Periksa dengan cermat sertifikat tersebut untuk memastikan bahwa nama pemiliknya sesuai dengan informasi yang diberikan oleh penjual. Selain itu, pastikan juga bahwa sertifikat tersebut masih berlaku dan tidak dalam status sengketa.
Periksa Riwayat Tanah dan Sertifikat
Selain memeriksa keberadaan sertifikat, Anda juga perlu memeriksa riwayat tanah dan sertifikat tersebut. Pastikan bahwa tidak ada masalah atau sengketa yang terkait dengan status kepemilikan rumah. Anda dapat melakukan pengecekan ini melalui kantor pertanahan atau lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan sertifikat tanah.
Konsultasikan dengan Notaris atau Ahli Hukum
Jika Anda merasa perlu, Anda juga dapat berkonsultasi dengan notaris atau ahli hukum untuk memeriksa status kepemilikan rumah secara lebih mendalam. Mereka dapat memberikan nasihat dan informasi yang lebih rinci tentang dokumen-dokumen yang diperlukan dan prosedur yang harus diikuti dalam memeriksa status kepemilikan rumah.
5. Bandingkan Harga dengan Rumah sekitar
Membandingkan harga rumah dengan properti sekitarnya atau yang memiliki karakteristik serupa adalah langkah penting dalam menentukan apakah harga yang ditawarkan wajar atau tidak. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat membandingkan harga rumah:
Lokasi
Pertimbangkan lokasi rumah dan bandingkan dengan properti sekitarnya. Faktor-faktor seperti aksesibilitas ke transportasi umum, keberadaan fasilitas umum seperti sekolah, pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan taman, serta tingkat keamanan lingkungan, dapat memengaruhi nilai properti. Pastikan untuk memperhitungkan perbedaan lokasi ketika membandingkan harga rumah.
Kondisi Fisik
Perhatikan kondisi fisik rumah dan bandingkan dengan properti sekitarnya yang serupa. Jika rumah yang Anda pertimbangkan membutuhkan renovasi atau pembaruan, pertimbangkan biaya tambahan yang akan dikeluarkan. Perhatikan juga faktor-faktor seperti ukuran tanah, jumlah kamar tidur dan kamar mandi, dan fitur-fitur tambahan seperti taman atau kolam renang.
Harga Pasar
Lakukan riset pasar untuk mengetahui harga properti di daerah tersebut. Anda dapat menggunakan situs web properti atau berkonsultasi dengan agen real estat untuk mendapatkan informasi tentang harga properti terkini di daerah tersebut. Bandingkan harga rumah yang Anda pertimbangkan dengan harga properti serupa yang dijual di pasaran.
Biaya Tambahan
Selain harga jual rumah, pertimbangkan juga biaya tambahan seperti biaya renovasi, biaya transportasi dari tempat kerja, biaya hidup di lingkungan tersebut, dan biaya lainnya yang mungkin timbul. Perhitungkan juga kebutuhan akan fasilitas tambahan seperti sekolah, pusat perbelanjaan, atau rumah sakit yang mungkin memengaruhi nilai properti.
Kondisi Pasar
Pertimbangkan juga kondisi pasar properti saat ini. Jika pasar properti sedang lesu, Anda mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk bernegosiasi harga. Namun, jika pasar properti sedang panas, Anda mungkin perlu bersaing dengan penawaran dari pembeli lain.
Baca juga artikel info properti terkait yang bisa mendalami tentang topik ini di Kanal Griya:
- 5 Keuntungan Membeli Rumah Baru
- Memilih Antara Apartemen Studio dan Loft
- Kelebihan dan Kekurangan Investasi Properti
Perhatikan juga 5 panduan di bawah ini:
6. Periksa Ventilasi dan Sirkulasi Udara
Pastikan rumah memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik untuk mencegah kelembaban dan serangan jamur serta rayap. Pencahayaan yang cukup juga penting untuk kenyamanan penghuni rumah.
7. Perhatikan Ketersediaan Sumber Air
Pastikan rumah memiliki sumber air bersih yang cukup, dan jaraknya minimal 10 meter persegi dari septic tank untuk mencegah pencemaran air bersih.
8. Periksa Kondisi Utilitas Lainnya
- Pastikan daya listrik dan sambungan telepon berfungsi dengan baik.
- Periksa kondisi meteran listrik untuk menghindari pembayaran denda yang tidak diinginkan.
9. Gunakan Jasa Broker yang Bersertifikat
Jika menggunakan jasa broker, pastikan untuk memilih yang bersertifikat dan kredibel. Periksa keabsahan broker dengan memeriksa agensinya.
10. Periksa Kemungkinan KPR
Pastikan kemungkinan untuk membeli rumah melalui KPR. Ini memungkinkan Anda untuk mendapatkan penilaian nilai properti yang akurat dari bank dan menawar harga dengan tepat.
Kesimpulan
Membeli rumah bekas memang memerlukan kewaspadaan ekstra, tetapi dengan panduan yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa investasi Anda berjalan lancar dan menguntungkan. Lakukan pengecekan secara menyeluruh, jangan ragu untuk meminta bantuan dari ahli, dan pastikan Anda memahami sepenuhnya setiap langkah dalam proses pembelian rumah bekas.