Dalam dunia properti, memahami istilah-istilah khusus yang sering digunakan adalah langkah awal yang sangat penting bagi para pemangku kepentingan, baik itu calon pembeli, investor, atau profesional di industri ini. Istilah-istilah tersebut membentuk bahasa khas yang menggambarkan dinamika pasar properti dan proses transaksinya. Dengan mengeksplorasi kumpulan istilah properti yang sering digunakan, kita dapat menggali lebih dalam ke dalam makna dan implikasi dari setiap konsep, memberikan landasan yang kokoh untuk menghadapi berbagai aspek dalam dunia properti. Artikel ini akan membimbing Anda melalui sejumlah istilah kunci yang umumnya digunakan dalam industri properti, memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan mempermudah navigasi di tengah kompleksitas informasi properti.
Kumpulan Istilah Properti
Agunan (Collateral)
Jaminan yang diserahkan nasabah (debitur) kepada bank agar mendapatkan kredit atau pembiayaan.
Amortisasi (Amortization)
Pengurangan utang dengan pembayaran pokok dan bunga secara teratur dengan jumlah tertentu sehingga pinjaman terbayar pada saat jatuh tempo.
Anchor Tenant
Tenant utama atau penyewa ruang dengan skala besar di sebuah proyek properti komersial seperti mal, yang bisa menarik pengunjung untuk datang.
Anuitas Rest
Perhitungan pembebanan bunga efektif dengan periode tahunan. Jika debitur membayar lebih untuk mengurangi pokok kredit, maka dengan sendirinya akan beban dan pastinya waktu pelunasan akan berakhir lebih cepat dari tenor (masa cicilan).
Arus Kas (Cash Flow)
Aliran dana yang menunjukkan sumber dana dan penggunaan dana
Backlog
Kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan (rakyat).
Booming Properti
Kondisi ketika terjadi peningkatan tinggi aktivitas investasi properti.
Bunga Tetap (Flat Rate)
Bunga setiap bulan tetap dari jumlah pinjaman dan angsuran pokok juga akan sama sampai pinjaman lunas.
Bunga Mengambang (Floating Rate)
Tingkat suku bunga tiap bulan dapat berbeda, tergantung dari naik-turunnya suku bunga bank.
Capital Gain
Keuntungan yang didapat dari naiknya harga properti, dibandingkan harga saat membeli.
Cluster
Pengelompokan beberapa rumah di dalam sebuah kompleks perumahan yang dibuat eksklusif, dengan sistem one gate. Biasanya dikelompokkan berdasarkan karakter arsitektur tertentu.
Cost and Fee
Sistem yang diberlakukan kontraktor untuk pengerjaan pembangunan/suatu proyek berdasarkan bagi hasil (biasanya 10% – 15%), dimana harga-harga material, desain, dan upah tenaga kerja dapat berubah selama pengerjaan proyek. Sistem ini dinilai merugikan pemilik atau developer. Pasalnya, jika bekerja sama dengan kontraktor nakal, waktu pengerjaan bisa diulur-ulur, sehingga budget membengkak dan tentu fee bagi si kontraktor juga tinggi.
Cut and Fill
Pengolahan lahan berkontur atau berbukit-bukit menjadi lahan yang rata.
Early Bird
Membeli properti saat baru dipasarkan pengembang. Biasanya pengembang menawarkan harga khusus (harga perdana) dengan sejumlah kemudahan dan diskon.
Fixed Cost and Fee
Hampir sama dengan sistem cost and fee. Hanya saja fee yang ditetapkan bagi kontraktor tetap, sesuai kesepakatan awal, dan tidak mengalami perubahan, kecuali perubahan dilakukan oleh pemilik properti. Cara ini dianggap yang terbaik bagi kedua belah pihak.
Ground Breaking
Penggalian pondasi bangunan, sebagai tahap dimulainya sebuah proyek properti.
Hand Over (Turn Key)
Serah terima unit (kunci) dari pengembang kepada pembeli.
Indent
Pembelian properti dengan pemesanan terlebih dahulu.
Kopel
Deretan dua atau lebih rumah, dimana dinding pembatasnya menyatu/berhimpitan. Biasanya sistem ini dipakai di perumahan menengah dan menengah ke bawah.
Loan (Pinjaman)
Dana yang disediakan bank untuk nasabah dengan pemberian bunga dalam jumlah tertentu, yang harus dilunasi dengan cara mengangsur dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
Mixed-use Development
Proyek properti dimana di dalamnya terdapat beberapa fungsi, seperti hunian, komersial, dan perkantoran.
Okupansi
Jumlah unit yang tersewa atau terisi dalam sebuah properti sewa, seperti mal, perkantoran, atau hotel.
Peruntukan
Penggunaan fungsi ruang pada daerah/lingkungan yang ditetapkan oleh rencana tata kota. Peruntukan ini menentukan jenis bangunan yang dapat dibangun di daerah tersebut. Peruntukan terbagi menjadi beberapa macam: Wisma Besar, Wisma Sedang, dan Wisma Kecil (rumah tinggal), Wisma Taman, Wisma Flat, Wisma Susun (rumah susun), Peruntukan Karya Pekantoran (Kkt-untuk bangunan kantor), Peruntukan Karya Perdagangan (Kpd-dibangun toko atau pertokoan).
Ready Stock
Properti dijual dalam keadaan telah terbangun.
Refinancing (Pembiayaan Ulang)
Mengubah atau mengganti struktur pinjaman lama dengan yang baru. Hal ini dilakukan agar memperoleh suku bunga atau jumlah angsuran yang lebih kecil.
Service Charge
Biaya yang harus dikeluarkan pemilik/penyewa properti (kantor, mal, apartemen) setiap bulan untuk layanan yang diberikan pengelola gedung. Biasanya dihitung per meter persegi, berdasarkan besar unit yang dimiliki.
Sinking Fund
Dana yang harus dikeluarkan pemilik/penyewa properti (kantor, mal, apartemen) yang gunakan untuk biaya perawatan gedung dan ruang publik, seperti perawatan lift, kolam renang, pengecatan gedung, dan lain-lain.
Site plan (Rencana Tapak)
Gambaran/peta rencana detail sebuah kavling tanah atau bangunan, dengan semua unsur penunjangnya, seperti jalan, air bersih, listrik, pembuangan limbah, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.
Sunrise Property
Properti baru yang berkembang dan stabil kenaikan nilainya. Jika mengacu lokasi, maka sunrise property terletak di kawasan baru dan berkembang, kawasan baru dan stabil, dan kawasan modern yang baru direhabilitasi.
Sunset Property
Properti yang berusia tua dengan kualitas menurun dan jelek. Properti dengan ciri-ciri seperti ini kurang baik secara ekonomi.
Kawasan yang digunakan untuk mengintegralkan berbagai fungsi, antara lain fasilitas perkantoran, perdagangan, pemukiman, rekreasi, dan lain-lain. Dengan berbagai fungsi dan aktivitas tersebut, kawasan superblok disebut sebagai kota mandiri (self contained city). Bila dilihat dari letaknya yang ada di dalam kota, superblok disebut juga kota di dalam kota (city within city).
Strata Title
Hak kepemilikan bersama atas sebuah kompleks bangunan yang terdiri dari hak eksklusif atas ruang pribadi serta hak bersama atas ruang publik. Artinya, di ruang pribadi (unit apartemen), si pemilik tidak terikat peraturan. Sementara di ruang ruang publik, dia terikat peraturan, karena ruang publik semua penghuni. Biasanya hak seperti ini dimiliki oleh pemilik apartemen.
Tenor
Jangka waktu cicilan kredit, misalnya lima tahun, sepuluh tahun, dan seterusnya.
Topping-Off
Pemasangan/penutupan atap bangunan sebagai tanda berakhirnya proses konstruksi.
Wait and See
Menunggu dan melihat. Sebuah istilah yang merupakan strategi untuk diam dan mengamati situasi pasar, sambil menunggu saat yang tepat memulai tindakan berikutnya.
Yield
Keuntungan yang dihitung dari nilai sewa per tahun dibagi harga properti. Misalnya, harga properti Rp100 juta sementara harga sewa Rp5 juta per tahun, maka yield properti tersebut adalah 5%.
Penutup
Dengan menggali lebih dalam ke dalam kumpulan istilah properti yang sering digunakan, kita telah membuka pintu wawasan yang lebih luas dalam dunia investasi, pembelian, dan penjualan properti. Istilah-istilah ini menjadi petunjuk kritis dalam membaca dan memahami dinamika pasar, memberikan pemahaman yang mendalam terhadap proses transaksi, dan merinci konsep-konsep penting dalam lingkup properti.
Semakin teredukasi tentang istilah-istilah ini, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi dalam menghadapi berbagai situasi dalam industri properti. Dengan demikian, pengetahuan akan istilah-istilah properti bukan hanya sekadar bahasa khusus, tetapi kunci untuk membuka pintu kesuksesan dan keberlanjutan dalam menjelajahi dunia properti yang dinamis.